Suka Duka Belajar dari Rumah saat Pandemi

Sobat Narmadi, saat ini kita masih dalam suasana pandemi covid-19. Banyak dampak yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya dalam bidang ekonomi dan sosial, penyebaran virus corona juga berdampak pada proses pembelajaran peserta didik.

Penyebaran virus corona yang semakin massive tentunya sangat membahayakan Kesehatan seluruh warga negara. Apalagi tingkat kasus kian meningkat dengan jumlah kematian yang masih cukup tinggi. Meskipun kini sudah rilis vaksin dari virus corona, namun proses pembelajaran masih berlangsung secara online alias jarak jauh.

Banyak hal suka duka yang dirasakan oleh peserta didik mengenai pembelajaran jarak jauh. Di tengah pandemi, pembelajaran secara tatap muka memang cukup membahayakan kesehatan peserta didik. Tak hanya itu, seluruh warga sekolah tentunya juga riskan terhadap keberadaan virus corona.

Oleh sebab itu, hingga detik ini proses pembelajaran di seluruh dunia khususnya Indonesia masih dilakukan secara online alias daring. Pembelajaran secara tatap muka dibatasi bahkan sangat minimalis. Hanya beberapa daerah yang diperbolehkan melakukan pembelajaran secara tatap muka khususnya pada zona hijau.

Meskipun pembelajaran dilakukan dari rumah, pasti banyak suka duka yang dirasakan oleh peserta didik dalam belajar di tengah pandemi. Sobat Narmadi akan menemukan suka duka mengenai pengalaman belajar dari rumah di tengah pandemi. Nah, berikut suka duka yang dirasakan oleh peserta didik saat belajar secara jarak jauh.

Peserta didik akan terhindar dari resiko penyebaran virus corona

Dengan melakukan pembatasan diri seperti tidak berada dalam kerumunan, tentunya peserta didik akan terhindar dari penyebaran virus corona. Apalagi penerapan pembelajaran dari rumah sangat meminimalisir kontak antar peserta didik maupun dengan warga sekolah termasuk guru. Untuk itu, hal ini menjadi pengalaman yang menyenangkan di tengah pandemi covid-19.

Pembelajaran akan lebih fleksibel

Belajar secara daring alias jarak jauh tentunya akan membuat peserta didik lebih fleksibel dalam belajar. Sobat Narmadi pasti juga merasakan kemudahannya khususnya mengenai waktu untuk belajar. Kita dapat mengatur waktu secara fleksibel dalam sehari-hari sehingga belajar lebih ringan.

Peserta didik sulit memahami materi pembelajaran

Meskipun waktunya cukup fleksibel, namun mengenai materi pembelajaran cukup sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Apalagi pada jenjang pendidikan dasar, mereka memerlukan pembahasan secara langsung dan konkret agar materi dapat dipahami.

Peserta didik merasa jenuh dengan aktivitas pembelajaran

Pembelajaran secara daring alias jarak jauh juga tidak hanya menyulitkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Mereka juga merasa jenuh dengan aktivitas pembelajaran yang monoton bahkan berulang. Apabila mereka belajar tatap muka, tentu mereka tidak akan jenuh karena juga bertemu langsung dengan teman-temannya.

Perlunya sarana belajar yang memadai

Belajar dari rumah tentunya memerlukan sarana yang memadai. Misalnya gawai seperti ponsel canggih, laptop, koneksi internet, pulsa, atau lainnya yang diperlukan dalam pembelajaran daring. Hal tersebut masih menjadi kendala yang banyak dirasakan oleh peserta didik khususnya pada daerah tertinggal atau pelosok.

Itulah beberapa suka duka yang dirasakan oleh peserta didik dalam belajar dari rumah alias jarak jauh. Sobat Narmadi.com yang merasakan langsung sebagai peserta didik tentunya akan sepakat dengan hal tersebut. Bahkan mungkin ada banyak hal lain yang tidak disebutkan di atas. Meski demikian, pembelajaran secara online tentunya akan menghindari sobat dari virus corona, kan? Tetap semangat dalam belajar dari rumah, ya!